Sahur Dengan Mie Instan Rasa DITERJEN

Terjadi di Pondok Pesantren Riyadalul Ulum Purwokerto.
Ketika jam 3 pagi, sudah ada santri yang siap-siap "ngliwet" untuk persiapan saur. Dan sebagian lagi ada yang masih tidur. Ketika itu tidak ada persediaan sayur yang bisa dimasak, terpaksa saur pake mie instan. Ketika jam 4 santri yang "ngliwet" telah selesai dan mie instan siap saji.

Salah seorang santri membangunkan santri lain untuk saur, karena "baki" untuk makan bersama belum di cuci, salah seorang santri senior memerintah salah seorang santri, sebut saja ia Wachid untuk mencuci "baki". Karena santri Wachid baru bagun dan masih 3 watt, jadi mencucinya pun sedapatnya, tanpa sdar santri wachid mencuci baki dengan diterjen "Rinso".

Karena masih sangat ngantuk, mencucinyapun asal asalan, asal terkna rinso dan bersih "kiranya". Lalu nasi dan mie instanpun di masukan baki dan saur bersama dimulai, pertama rasanya enak. 3XL "nyaplok" rasanya berubah menjadi rasa rinso. Ada santri yang bilang "owalah.. Kok rasane dadai rasa rinso... Ah payah ki.. ". sedikit terpojok, wachid menyudahi makanya, lalu "ngumpet" sambil "kepash.. Kepush" di poj0k dapur. ada santri yang bertriak "sopo ki seng nyuci baki.." santri lain menjawab ”wachid mau seng nyuci.. Anu mau mbene tangi tros dik0n ngumbah baki" "owalah..

Seharuse mie instan rasa ayam bakar opo bebek goreng, malah dadi rasa rinso" sak umur umur mbene ngrasakno SAHUR PAKE MIE INSTAN RASA RINSO.. “ cletuk santri yang jengkel Ketika jam 9, tak sedikit santri yang perutnya mules karna saur pake mie instan rasa rinso. Dan akhirnya WC pondok pun ramai karna hilir mudik santri ke WC. Hohooh

Oleh : Subhan Wahid
Facebook @ Kang Subhan Bae Lah